Esposin, SOLO -- Sekitar 1.000 mahasiswa Soloraya menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Solo, Jl Adi Sucipto, Laweyan, Kamis (8/9/2022).
Aksi demo itu dilakukan menyusul kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah belum lama ini. Tidak hanya soal kenaikan BBM, demo itu juga menyuarakan isu lain.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Baca Juga: Pengendara Mobil di Solo Masih Bisa Beli Pertalite Tanpa MyPertamina
Pantauan Esposin, aksi demo berlangsung mulai pukul 13.00 WIB dan berakhir pukul 14.30 WIB. Massa pengunjuk rasa membubarkan diri setelah Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, hadir dan menandatangani surat pernyataan tuntutan.
Sebanyak empat tuntutan dilontarkan mahasiswa yakni: pertama Menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. BBM bersubsidi naik akan membawa kenaikan harga pangan yang dapat menyengsarakan rakyat kecil, kedua Memerintah pemerintah menyediakan dan mengendalikan harga bahan pokok, ketiga Menunda proyek strategis nasional, keempat Menuntut pemerintah merevisi pasal-pasal karet karet dalam RKHUP.
Baca Juga: Berlangsung Hingga Malam, Begini Suasana Demo BBM di Jakarta
Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, saat diwawancarai wartawan mengatakan segera menindaklanjuti aspirasi mahasiswa dengan menyampaikannya kepada legislator DPR RI dan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).